SATUAN ACARA PENYULUHAN
POKOK BAHASAN : Penyuluhan
tentang ISPA
SUB
POKOK BAHASAN :
Pencegahan ISPA pada anak di Puskesmas Pauh
HARI / TANGGAL
: Senin/ 24 juni 2013
WAKTU :
35 menit
TEMPAT : Puskesmas Pauh,
Pasar Baru Pauh
SASARAN : Anak - anak
A.
LATAR
BELAKANG
Suatu penyakit dapat menyerang siapa saja, tak terkecuali
penyakit ISPA pada anak. Sebagai orang tua, tentu bijak untuk selalu
bersikap tanggap dan antisipatif ketika gejala-gejala penyakit ISPA pada anak sudah mulai kelihatan
seperti demam, batuk, ingus, dan bersin-bersin
Sudah beberapa minggu kami berada di puskesmas pauh
banyak orang tua membawa anak mereka ke
puskesmas dengan keluhan seperti demam, batuk, ingus, dan bersin-bersin. Jika
dihitung pada bulan mei diagnosa ISPA yang terdapat pada anak sebanyak 90 orang
di puskesmas pauh ini. Tentunya penyakit
ISPA pada anak dapat berakibat buruk terhadap organ tubuh yang lain,
karena masih rentan terhadap serangan penyakit. Beberapa dampak serius yang
bisa ditimbulkan dari serangan penyakit ini dapat berupa adanya gangguan proses
pertumbuhan dan perkembangan anak.
B.
TUJUAN
1. Tujuan
Instruksional umum
Di
harapkan pasien di puskesmas pauh dapat mengerti dan memahami tentang penyakit
ISPA.
2. Tujuan
instruksional khusus
Di warga pauh
mampu:
a. Menjelaskan
pengertian ISPA dengan benar
b. Mengetahui
penyebab dari ISPA pada anak
c. Mengetahui
tanda dan gejala penyakit ISPA pada anak
d. Mengetahui
cara penularan penyakit ISPA pada anak
e. Mengetahui
cara pencegahan penyakit ISPA pada anak
f. Mengetahui
dampak/bahaya penyakit ISPA pada anak
C.
SUMBER
1.
Alimul hidayat.A azis.
Pengantar ilmu keperawatan anak buku 1. penerbit salemba medika. jakarta . 2008
cetakan 3
2.
Suriadi, Dkk. Asuhan
keperawatan pada anak edisi III. Penerbit percetakan penebar swadaya. Jakarta.
2007.
D.
METODE
1.
Ceramah
2.
Diskusi
3.
Tanya jawab
E.
MATERI
1.
Pengertian ISPA pada anak
2.
Penyebab ISPA pada anak
3.
Tanda dan gejala ISPA pada
anak
4.
Cara penularan ISPA pada
anak
5.
Cara pencegahan ISPA pada
anak
6.
Dampak ISPA pada anak
7.
Cara perawatan dan
pengobatan ISPA pada anak
F.
PELAKSANAAN
No
|
TAHAP
|
WAKTU
|
KEGIATAN PETUGAS
PENYULUHAN
|
KEGIATAN SASARAN DIDIK
|
1.
|
Pembukaan
|
5 menit
|
·
Memberikan salam
·
Memperkenalkan diri
·
Menjelaskan maksud
dan tujuan
·
Melakukan kontrak
waktu
·
Memberikan
protes/pendahuluan
|
o Menjawab salam
o Memperhatikan dan menyimak
o Menjawab pertanyaan
|
2.
|
Isi
|
15 menit
|
·
Menjelaskan pengertian
ISPA pada anak
·
Menjelaskan penyebab
ISPA pada anak
·
Menjelaskan tanda dan
gejala ISPA pada anak
·
Menjelaskan cara
penularan penyakit ISPA pada anak
·
Menjelaskan cara
mencegah penyakit ISPA pada anak
·
Menjelaskan dampak
ISPA pada anak
·
Menjelaskan cara
perawatan dean pengobatan ISPA pada anak
|
o Memperhatikan dan mendengar dengan seksama
|
3.
|
Evaluasi
|
10 menit
|
·
Melakukan tanya jawab
·
Menanyakan kembali
|
o Partisipasi aktif
|
4.
|
Penutup
|
5 menit
|
·
Meminta dan
memperbaiki kesan dan pesan
·
Kontrak pertemuan
berikutnya
|
o Memberikan kesan dan pesan
o Menjawab salam
|
G.
MEDIA
1.
Leaflet
2.
Materi yang didemonstrasikan
melalui infokus
H.
PENGORGANISASIAN
Ø Pembimbing Akademik : Gina mutia S. Si.T
Ø Pembimbing Klinik (CI) : emil
Ø Pelaksana
·
Moderator : Rossy
mustika ananda putri
·
Penyaji : Sherly mai harianti
·
Observer : Rinanda dwi yoriska
·
Fasilitator :
1.
Rike fardila
2.
Risna wahyuni
3.
sartika
Pengorganisasian dan fungsi uraian tugas:
a.
Moderator , berperan sebagai
:
·
Membuka acara
·
Memperkenalkan diri dan
anggota, pembimbing klinik dan akademik
·
Menyampaikan tujuan dari
penyuluhan
·
Menutup acara
b.
Penyaji, berperan sebagai :
·
Membaca isi penyuluhan
·
Memberikan dan menjawab
pertanyaan
·
Menyimpulkan hasil
penyuluhan
·
Melaksanakan evaluasi
c.
Observer, berperan sebagai :
·
Mengamati jalannya proses
kegiatan
·
Membuat laporan hasil
penyuluhan
d.
Fasilitator, berperan
sebagai :
·
Membuat absensi
I.
KRITERIA EVALUASI
1.
Evaluasi struktur:
·
Peran dan tugas mahasiswa
sesuai dengan rencana
·
Tempat, alat, dan media
sesuai dengan keperluan
·
Peserta penyuluhan,
mahasiswa, dan alat sesuai dengan keperluan
·
Peserta penyuluhan,
mahasiswa, dan dosen pembimbing mengikuti acara penyuluhan sesuai dengan
setting tempat yang direncanakan
2.
Proses evaluasi
·
Pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan rencana
·
75% peserta hadir mengikuti
kegiatan penyuluhan
·
Berlangsung dalam hal tanya
jawab dan diskusi bersama
3.
Evaluasi hasil :
Setelah
penyuluhan diharapkan :
·
75% peserta mampu
menyebutkan definisi ISPA pada anak
·
75% peserta mampu
menyebutkan penyebab dari ISPA pada anak
·
75% peserta mampu
menyebutkan tanda dan gejala jika anak terserang ISPA
·
75% peserta mampu
menyebutkan pencegahan agar anak terhindar dari ISPA
·
75% pserta mampu menyebutkan
pengobatan dan perawatan untuk anak yang terkena ISPA
J.
SETTING TEMPAT
B
|
E
|
A
|
C, D
|
C, D
|
C
|
F, G
|
C, D
|
Keterangan :
A : Moderator
B : Penyaji
C : Audiens/peserta
D : Fasilitator
E : Observer
F : Pemimbing Akademik
G : Pemimbing Klinik (CI)
LAMPIRAN MATERI
ISPA PADA
ANAK
A. Definisi ISPA
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan
Akut) adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak, baik
dinegara berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena
penyakitnya cukup gawat.
ISPA adalah
penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan, hidung, sinus, faring, atau laring trakea, bronchi dan alveoli Kemungkinan
yang terjadi adalah dikarenakan infeksi saluran pernafasan, yang dapat
berakibat buruk bagi kesehatan pernafasan mereka, tidak hanya pada masa tumbuh
kembang namun juga dapat berpengaruh hingga dewasa, karena penyakit-penyakit
saluran pernapasan pada bayi dan anak-anak mempunyai kemungkinan menyebabkan
kecacatan pada masa dewasa dikarenakan virus masuk ke paru dan merusak organ
disana dan susah untuk di sembuhkan.
Kesehatan respiratorika ini akan
menuntun mereka pada perkembangan yang optimal bersama-sama dengan system imun
bayi dan anak-anak. Rentannya anak adalah karena kekebalan tubuhnya belum
begitu sempurna layaknya orang dewasa, terlebih lagi pada anak yang memiliki
riwayat ISPA pada keluarganya.
ISPA
adalah infeksi akut yang menyerang saluran pernapasan yaitu organ tubuh yang di
mulai dari hidung ke alveoli beserta adneksa (Romelan, 2006). Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab kematian tersering pada
anak di negara berkembang. Pada akhir tahun 2000, ISPA mencapai enam kasus di
antara 1000 bayi dan balita. Tahun 2003 kasus kesakitan balita akibat ISPA
sebanyak lima dari 1000 balita (Oktaviani, 2009). Setiap anak balita
diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap tahunnya dan proporsi kematian
yang disebabkan ISPA mencakup 20-30% (Suhandayani, 2007).
ISPA masih merupakan masalah
kesehatan yang penting bagi bayi dan anak. Fakta yang ditemukan tentang
penyakit ISPA pada anak adalah:
1.
Menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi
yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.
2.
40 % - 60 % dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh
penyakit ISPA.
3.
Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA
mencakup 20 - 30 %.
4.
Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia
dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.
B. KLASIFIKASI PENYAKIT ISPA
ISPA secara kelompok besar dapat di klasifikasikan
menjadi :
1.
Pneumonia berat, secara klinis ditandai oleh batuk
pilek, demam, dan sesak napas berat.
2.
Pneumonia ringan ditandai oleh batuk pilek, demam, dan
sesak napas.
3.
Bukan pneumonia, secara klinis ditandai oleh batuk dan
atau pilek bisa disertai demam, tanpa sesak napas/napas cepat.
Pneumonia adalah proses infeksi akut
yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Tanda-tanda dan gejala pneumonia
adalah batuk yang di sertai kesukaran bernafas seperti sesak nafas cepat dan
atau tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.
Penyakit batuk pilek seperti
rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya
digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dai sebagian besar penyakit jalan
napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik.
Faringitis oleh kuman streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila
ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut
harus mendapat antibiotik.
C. PENYEBAB TIMBULNYA ISPA PADA ANAK
Sebagian besar penyakit jalan napas
bagian atas disebabkan oleh virus dan pada umumnya tidak dibutuhkan terapi
antibiotik. Penyebab ISPA paling
berat disebabkan infeksi Streptococus pneumonia atau Haemophillus influenzae.
Banyak kematian yang diakibatkan oleh pneumonia terjadi di rumah,
diantaranya setelah mengalami sakit selama beberapa hari. Program pemberantasan
ISPA secara khusus telah dimulai sejak tahun 1984, dengan tujuan berupaya untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian khususnya pada bayi dan anak balita
yang disebabkan oleh ISPA
Infeksi saluran pernafasan adalah
suatu penyakit yang mempunyai angka kejadian yang cukup tinggi. Penyebab dari
penyakit ini adalah infeksi agent/ kuman. Disamping itu terdapat beberapa
faktor yang turut mempengaruhi yaitu; usia dari bayi/ neonatus, daya tahan
tubuh anak tersebut terhadap penyakit serta keadaan cuaca.
Agen infeksi adalah virus atau kuman
yang merupakan penyebab dari terjadinya infeksi saluran pernafasan. Ada
beberapa jenis kuman yang merupakan penyebab utama yakni golongan A -hemolityc
streptococus, staphylococus, haemophylus influenzae,b clamydia trachomatis, mycoplasma
dan pneumokokus.
Usia bayi atau neonatus, pada anak
yang mendapatkan air susu ibu angka kejadian pada usia dibawah 3 bulan rendah
karena mendapatkan imunitas dari air susu ibu.
Ukuran dari lebar penampang dari
saluran pernafasan turut berpengaruh didalam derajat keparahan penyakit. Karena
dengan lobang yang semakin sempit maka dengan adanya edematosa maka akan
tertutup secara keseluruhan dari jalan nafas.
Kondisi klinis secara umum turut
berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi antara lain malnutrisi, anemia,
kelelahan. Keadaan yang terjadi secara langsung mempengaruhi saluran pernafasan
yaitu alergi, asthma serta kongesti paru. Infeksi saluran pernafasan biasanya
terjadi pada saat terjadi perubahan musim, tetapi juga biasa terjadi pada musim
dingin.
D. TANDA –TANDA DAN GEJALA PENYAKIT ISPA
Biasanya tanda-tanda infeksi
pernapasan atas di mulai dengan adanya keluhan dan gejala ringan, tapi dapat
berangsur – angsur menjadi semakin parah dan bisa menyebabkan kegagalan
pernafasan dan bahkan meninggal dunia. Sebaiknya penderita yang masih mengalami
gejala ringan segera di tangani karena bila terlambat bisa menyebabkan kematian
akibat sulitnya penanganan.
Penyakit ini biasanya
dimanifestasikan dalam bentuk adanya demam, adanya obstruksi hidung dengan
sekret yang encer sampai dengan membuntu saluran pernafasan, bayi menjadi
gelisah dan susah atau bahkan sama sekali tidak mau minum.
tanda dan gejala yang muncul ialah:
1.
Demam, pada neonatus mungkin jarang terjadi tetapi
gejala demam muncul jika anak sudah mencaapai usia 6 bulan sampai dengan 3
tahun. Seringkali demam muncul sebagai tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu
tubuh bisa mencapai 39,5OC-40,5OC.
2.
Meningismus, adalah tanda meningeal tanpa adanya
infeksi pada meningens, biasanya terjadi selama periodik bayi mengalami panas,
gejalanya adalah nyeri kepala, kaku dan nyeri pada punggung serta kuduk,
terdapatnya tanda kernig dan brudzinski.
3.
Anorexia, biasa terjadi pada semua bayi yang mengalami
sakit. Bayi akan menjadi susah minum dan bhkan tidak mau minum.
4.
Vomiting, biasanya muncul dalam periode sesaat tetapi
juga bisa selama bayi tersebut mengalami sakit.
5.
Diare (mild transient diare), seringkali terjadi
mengiringi infeksi saluran pernafasan akibat infeksi virus.
6.
Abdominal pain, nyeri pada abdomen mungkin disebabkan
karena adanya lymphadenitis mesenteric.
7.
Sumbatan pada jalan nafas/ Nasal, pada saluran nafas
yang sempit akan lebih mudah tersumbat oleh karena banyaknya sekret.
8.
Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi
saluran pernafasan, mungkin tanda ini merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi
saluran pernafasan.
9.
Suara nafas, biasa terdapat wheezing, stridor,
crackless, dan tidak terdapatnya suara pernafasan.
Tanda – tanda ISPA dapat di lihat
dari tanda klinis dan tanda laboratoris
Tanda klinis ISPA :
1. Pada sistem
respiratorik : takipneu, napas tidak teratur (apnea), retraksi dinding torax,
cyanosis, suara napas lemah atau hilang, dan wheezing.
2. Pada sistem
cardial : takikardi, bradikardi, hipertensi, dan hipotensi.
3. Pada sistem
cerebral : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, dan kejang.
4. Pada hal
umum : letih dan berkeringat banyak.
Tanda laboratoris ISPA
1. Hypoxemia
2. Hypercapnia
Tanda pada anak umur 2 bulan – 5
tahun :
1. Tidak bisa
minum
2. Kejang
3. Kesadaran
menurun
4. Stridor
5. Gizi buruk
Tanda bayi umur kurang dari 2 bulan
:
1. Kejang
2. Kesadaran
menurun
3. Stridor
4. Wheezing
5. Demam dan
dingin
Bila mendapati penderita ISPA,
sebaiknya segera di tangani tenaga medis seperti puskesmas dan dokter. Namun
bila belum dapat menghubungi tenaga medis, ada baiknya dirawat sendiri terlebih
dahulu.
E. CARA PENULARAN ISPA
Penularan ISPA biasanya melalui
medium kontak langsung seperti air ludah, darah, bersin, udara pernafasan.
Karena itu penderita penyakit infeksi saluran pernafasan atas diharuskan untuk
memakai masker untuk menghindari penularan lebih lanjut kepada orang lain.
F. CARA PENCEGAHAN ISPA
Pencegahan infeksi saluran pernafasan atas dapat
dilakukan sendiri dengan :
1. Menjaga keadaan gizi anda dan keluarga agar tetap baik. Memberikan ASI
eksklusif pada bayi anda.
2. Menjaga pola hidup bersih dan sehat, istirahat/tidur yang cukup dan olah
raga teratur.
3. Membiasakan cuci tangan teratur menggunakan air dan sabun atau hand
sanitizer terutama setelah kontak dengan penderita ISPA. Ajarkan pada anak
untuk rajin cuci tangan untuk mencegah ISPA dan penyakit infeksi lainnya.
4. Melakukan imunisasi pada anak anda. Imunisasi yang dapat mencegah ISPA
diantaranya imunisasi influenza, imunisasi DPT-Hib /DaPT-Hib, dan imunisasi
PCV.
5. Hindari kontak yang terlalu dekat dengan penderita ISPA.
6. Hindari menyentuh mulut atau hidung anda setelah kontak dengan flu.
Segera cuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer setelah kontak
dengan penderita ISPA.
7. Apabila anda sakit, gunakanlah masker dan rajin cuci tangan agar tidak
menulari anak anda atau anggota keluarga lainnya.
8. Upayakan ventilasi yang cukup dalam ruangan / rumah.
G. TIPS PERAWATAN PENYAKIT ISPA
Perawatan ini dapat di lakukan
sendiri oleh ibu di rumah untuk mengatasi penyakit bayi dan anaknya yang
menggalami ISPA.
1. Mengatasi
panas atau demam
Untuk anak –
anak umur 2 bulan s/d 5 tahun demam dapat di tangani dengan memberikan obat
penurun demam atau kompres.
2. Mengatasi
batuk
Disarankan
untuk memberikan obat tradisional yang bisa di buat sendiri, yaitu jeruk nipis
½ sendok teh dicampurkan dengan madu atau kecap ½ sendok teh. Ramuan ini
diberikan 3x sehari.
3. Makanan
Berikan
makanan dengan kualitas gizi cukup, sedikit – sedikit tapi di ulangi lebih
sering daripada biasanya jika muntah. ASI pada bayi tetap di berikan.
4. Minuman
Berikan
cairan berupa air putih, buah lebih banyak dari biasanya untuk mengencerkan
dahak dan menambah cairan bagi yang kekurangan cairan.
5. Gaya hidup
-
Jangan memakai pakaian atau selimut yang tebal
-
Pada penderita pilek, selalu bersihkan hidung dari
ingus. Ini akan mempercepat penyembuhan dan bisa menghindari komplikasi yang
mungkin muncul.
-
Usahakan untuk mendapatkan ventilasi yang cukup dan
mencegah adanya asap yang dihirup, tidak terkecuali melarang orang tua merokok
di sekitar anak.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Suatu penyakit dapat menyerang siapa saja, tak terkecuali
penyakit ISPA pada anak. Sebagai orang tua, tentu bijak untuk selalu
bersikap tanggap dan antisipatif ketika gejala-gejala penyakit ispa pada anak
sudah mulai kelihatan seperti demam, batuk, ingus, dan bersin-bersin.
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan
Akut) adalah suatu penyakit yang terbanyak diderita oleh anak- anak infeksi
saluran respiratorik, yang dapat berakibat buruk bagi kesehatan respiratorik
mereka, tidak hanya pada masa tumbuh kembang namun juga dapat berpengaruh
hingga dewasa, karena penyakit-penyakit saluran pernapasan pada bayi dan
anak-anak mempunyai kemungkinan menyebabkan kecacatan pada masa dewasa.
ISPA masih merupakan masalah
kesehatan yang penting bagi bayi dan anak. Fakta yang ditemukan tentang
penyakit ISPA pada anak adalah:
1. Menyebabkan
kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian
yang terjadi.
2. 40 % - 60 %
dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA.
3. Dari seluruh
kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 - 30 %.
4. Kematian
yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari
2 bulan.
B.
SARAN
1.
Jika terdapat tanda – tanda
penyakit ISPA maka segera periksa ke tempat pelayanan kesehatan atau tenaga
kesehatan yang terdekat.
2.
Jika ada salah satu anggota
keluarga yang terkena ISPA atau pergi ke tempat yang penuh dengan debu maka jangan mendekatinya atau pakai pelindung
diri agar tidak tertular
DAFTAR
HADIR PESERTA PENYULUHAN
HARI/TANGGAL : Senin/ 24
juni 2013
TOPIK :
ISPA Pada Anak
TEMPAT : Puskesmas Pauh
NO
|
NAMA PESERTA
|
ALAMAT
|
TANDA TANGAN
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar