Kamis, 25 Juli 2013

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS



MAKALAH
TENTANG
IBU POST PARTUM BLUES


DISUSUN OLEH : KELOMPOK 10
ANGGOTA KELOMPOK:
1.      NOVI MEGA ASTUTI
2.      PARDIKA  KUSUMA WAEDANI
3.      RISNA WAHYUNI
4.      SARTIKA
5.      SINTA EKA SASTRAWATI
6.      VELLA WAHYUNI
DOSEN PEMIMBING:
1.      ETY APRIANTI S.SiT
2.      YULIA ARIFIN S.SiT
3.      ULLIY IFFAH Amd Keb

STIKES MERCUBAKATIJAYA PADANG
PRODI DIII KEBIDANAN
TA.2012

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNyalah sehingga penulisan makalah ini yang berjudul Post partum blues”dapat terselesaikan dengan baik tepat pada waktunya. Apapun yang kami sajikan semoga selalu bermanfaat bagi para pembacanya.
Kami  juga mengucapkan terima kasih bagi orang-orang yang telah berjasa membatu  dalam pembuatan makalah ini.karna berkat merekalah dapat terciptanya makalah ini.maka kami terima kasih kepada :
1.      Dosen pemimbing mata kuliah Askeb III yang telah memimbing kami dalam mata kuliah ini.
2.      Orang tua yang telah memberikan fasilitas kepada kami sehingga mempermudah dalam pembuatan makalah ini.
3.      Teman-teman yang turut membantu dalam penyempurnaan makalah ini.
Kami  menyadari bahwa laporan  ini masih memiliki banyak kekurangan baik isi maupun teknik penulisan. untuk itu kritik dan saran sangat diperlukan untuk perbaikan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

                                                                                    Padang, 01 Oktober 2012

                                                                                                  Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................
Daftar Isi .................................................................................................................................
Bab I Pendahuluan ..................................................................................................................
A.    Latar Belakang ............................................................................................................
B.     Rumusan Masalah .......................................................................................................
C.     Tujuan ..........................................................................................................................
Bab II tinjauan teori ................................................................................................................
A.    Definisi  Post Partum Blues ........................................................................................
B.     Gejala Post Partum Blues ............................................................................................
C.     Etiologi Terjadinya Post Partum Blues .......................................................................
D.    Manifestasi Klinis ........................................................................................................
E.     Patofisiologi ................................................................................................................
F.      Pemeriksaan Diagnistik ...............................................................................................
G.    Penatalaksanaannya .....................................................................................................
H.    Pencegahannya ............................................................................................................
Bab III Tinjauan kasus ............................................................................................................
A.    Format Ibu Post Partum ..............................................................................................
B.     Matriks Ibu Post Partum .............................................................................................
Bab IV Penutup ......................................................................................................................
A.    Kesimpulan ..................................................................................................................
B.     Saran ............................................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya. Sebagian besar kaum wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian wanita mengganggap sebagai peristiwa khusus yang sangat menentukan kehidupan selanjutnya. Perubahan fisik dan emisional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan prokreasi, kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma-norma sosial cultural dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional ringan hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat.
Masa nifas adalah suatu masa dimana tubuh menyesuaikan baik fisik maupun psikologis terhadap proses melahirkan yang lamanya kurang lebih 6 minggu. Selain itu pengertian masa nifas adalah masa mulainya persalinan sampai pulihnya alat-alat dan anggota badan yang berhubungan dengan kehamilan/persalinan (Ahmad Ramli. 1989).
Dari dua pengertian di atas kelompok meyimpulkan bahwa masa nifas adalah masa sejak selesainya persalinan hingga pulihnya alat-alat kandungan dan anggota badan serta psikososial yang berhubungan dengan kehamilan/persalinan selama 6 minggu. Dalam proses adaptasi pada masa postpartum terdapat tiga metode yang meliputi ”immediate puerperineum” yaitu 24 jam pertama setelah melahirkan, ”early puerperineum” yaitu setelah 24 jam hingga 1 minggu, dan ”late puerperineum” yaitu setelah satu minggu sampai 6 minggu postpartum.
Perubahan psikologi pascapartum pada seorang ibu yang baru melahirkan terbagi dalam tiga fase:
1.      taking in dimana pada fase ini ibu ingin merawat dirinya sendiri, banyak bertanya dan bercerita tentang pengalamannya selama persalinan yang berlangsung 1 sampai 2 hari.
2.      taking hold dimana pada fase ini ibu mulai fokus dengan bayinya yang berlangsung 4 sampai 5 minggu.
3.      fase letting-go dimana ibu mempunyai persepsi bahwa bayinya adalah perluasan dari dirinya, mulai fokus kembali pada pasangannya dan kembali bekerja mengurus hal-hal lain.
Perubahan tersebut merupakan perubahan psikologi yang normal terjadi pada seorang ibu yang baru melahirkan. Namun, kadang-kadang terjadi perubahan psikologi yang abnormal. Gangguan psikologi pascapartum dibagi menjadi tiga kategori yaitu postpartum blues atau kesedihan pascapartum, depresi pascapartum nonpsikosis, dan psikosis pascapartum. Pada makalah ini kami akan membahas secara khusus mengenai post partum blues. Beberapa penyesuaian dibutuhkan oleh wanita dalam menghadapi aktivitas dan peran barunya sebagai ibu pada minggu-minggu atau bulan-bulan pertama setelah melahirkan, baik dari segi fisik maupun segi psikologis. Sebagian wanita berhasil menyesuaikan diri dengan baik, tetapi sebagian lainnya tidak berhasil menyesuaikan diri dan mengalami gangguan-gangguan psikologis dengan berbagai gejala atau sindroma yang oleh para peneliti dan klinisi disebut post-partum blues.
B.       Rumusan Masalah
pada makalah ini adapun rumusan masalah dari makalh ini kami membahas apa itu post partum blues, gejala, etiologi, dan apa saja kasus yang terkait dengan post partum blues?. Ini seperti yang di bahas daam makalah ini.


C.      Tujuan

1.        Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami lebih dalam lagi yang dimaksud dengan gangguan psikologis pada ibu masa postpartum khusunya post partum Blues.
2.       Tujuan Khusus
a.       Untuk mengetahui dan memahami definisi, epidemiologi, etiologi, patogenesis, gambaran klinis, diagnosis, penatalaksanaan dan Asuhan keperawatan pada Gangguan psikologis ibu postpartum.
b.       Meningkatkan kemampuan dalam penulisan asuhan keperawatan.
c.       Memenuhi salah satu tugas perkuliahan Keperawatan Maternitas.












BAB II
TINJAUAN TEORI

A.     Definisi Postpartum blues
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.
Nifas dibagi dalam 3 periode :
  1. Puerperium dini yaitu kepulihan ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
  2. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya 6-8 minggu.
  3. Remote Puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.
Pada waktu nifas sering muncul banyak masalah salah satunya masalah tentang psikologi ibu seperti postpartum blues. Post partum blues merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya muncul sementara waktu yakni sekitar dua hari hingga 10 hari sejak kelahiran bayinya.
Post partum blues adalah keadaan di mana seorang ibu mengalami perasaan tidak nyaman (kesedihan atau kemurungan)/gangguan suasana hati setelah persalinan, yang berkaitan dengan hubungannya dengan si bayi, atau pun dengan dirinya sendiri. Ketika plasenta dikeluarkan pada saat persalinan, terjadi perubahan hormon yang melibatkan endorphin, progesteron, dan estrogen dalam tubuh Ibu, yang dapat mempengaruhi kondisi fisik, mental dan emosional Ibu.
Post-partum blues sendiri sudah dikenal sejak lama. Savage pada tahun 1875 telah menulis referensi di literature kedokteran mengenai suatu keadaan disforia ringan pasca-salin yang disebut sebagai ‘milk fever’ karena gejala disforia tersebut muncul bersamaan dengan laktasi.
Dewasa ini, post-partum blues (PPB) atau sering juga disebut maternity blues atau baby blues dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan afek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelah persalinan atau pada saat fase taking in, cenderung akan memburuk pada hari ketiga sampai kelima dan berlangsung dalam rentang waktu 14 hari atau dua minggu pasca persalinan.
B.     Gejala-gejala post partum blues
Ada beberapa gejala-gejala yang timbul pada ibu yang mengalami postpartum blues , yaitu:
1.       Cemas tanpa sebab
  1. Menangis tanpa sebab
  2. Tidak percaya diri
  3. Tidak sabar
  4. Sensitif, mudah tersinggung
  5. Merasa kurang menyangi bayinya
  6. Tidak memperhatikan penampilan dirinya
  7. Kurang menjaga kebersihan dirinya
  8. Gejala fisiknya seperti : kesulitan bernafas, ataupun perasaan yang berdebar-debar.
  9. Ibu merasakan kesedihan, kecemasan yang berlebihan
  10. Ibu merasa kurang diperhatikan oleh suami ataupun keluarga.

C.     Etiologi terjadinya Postpartum Blues
Etiologi atau penyebab pasti terjadinya postpartum blues sampai saat ini belum diketahui. Namun, banyak faktor yang diduga berperan terhadap terjadinya postpartum blues, antara lain:
1.      Faktor hormonal yang berhubungan dengan perubahan kadar estrogen, progesteron, prolaktin dan estradiol. Penurunan kadar estrogen setelah melahirkan sangat berpengaruh pada gangguan emosional pascapartum karena estrogen memiliki efek supresi aktifitas enzim monoamine oksidase yaitu suatu enzim otak yang bekerja menginaktifasi noradrenalin dan serotonin yang berperan dalam perubahan mood dan kejadian depresi.
2.      Faktor demografi yaitu umur dan paritas.
3.      Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan.
4.      Latar belakang psikososial ibu, seperti; tingkat pendidikan, status perkawinan, kehamilan yang tidak diinginkan, riwayat gangguan kejiwaan sebelumnya, sosial ekonomi serta keadekuatan dukungan sosial dari lingkungannya (suami, keluarga dan teman).
a.       Apakah suami menginginkan juga kehamilan ini
b.      apakah suami, keluarga, dan teman memberi dukungan moril (misalnya dengan membantu pekerjaan rumah tangga, atau berperan sebagai tempat ibu mengadu/berkeluh-kesah) selama ibu menjalani masa kehamilannya atau timbul permasalahan, misalnya suami yang tidak membantu, tidak mau mengerti perasaan istri maupun persoalan lainnya dengan suami, problem dengan orang tua dan mertua, problem dengan si sulung.
5.      Takut kehilangan bayinya atau kecewa dengan bayinya.
Namun ada beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa Post partum blues tidak berhubungan dengan perubahan hormonal, biokimia atau kekurangan gizi. Antara 8% sampai 12% wanita tidak dapat menyesuaikan peran sebagai orang tua dan menjadi sangat tertekan sehingga mencari bantuan dokter. Dengan kata lain para wanita lebih mungkin mengembangkan depresi post partum jika mereka terisolasi secara sosial dan emosional serta baru saja mengalami peristiwa kehidupan yang menakan.
  1. Lingkungan melahirkan yang dirasakan kurang nyaman oleh si ibu.
  2. Kurangnya dukungan dari keluarga maupun suami.
  3. Sejarah keluarga atau pribadi yang mengalami gangguan psikologis.
  4. Hubungan sex yang kurang menyenangkan setelah melahirkan
  5. Tidak ada perhatian dari suami maupun keluarga
  6. Tidak mempunyai pengalaman menjadi orang tua dimasa kanak-kanak atau remaja. Misalnya tidak mempunyai saudara kandung untuk dirawat.
Dengan kata lain para wanita lebih mungkin mengembangkan depresi post partum jika mereka terisolasi secara sosial serta baru saja mengalami peristiwa kehidupan yang menekan. Postpartum Blues tidak berhubungan dengan perubahan hormonal ,biokimia atau kekurangan gizi. Antara 8% sampai 12% wanita tidak  bisa menyesuaikan peran sebagai orang tua dan menjadi sangat tertekan sehingga mencari bantuan dokter.
D.     Manifestasi Kinis
Gejala-gejala postpartum blues ini bisa terlihat dari perubahan sikap seorang ibu. Gejala tersebut biasanya muncul pada hari ke-3 atau ke-6 hari setelah melahirkan. Beberapa perubahan sikap tersebut diantaranya Ibu sering tiba-tiba menangis karena merasa tidak bahagia, penakut, tidak mau makan, tidak mau bicara, sakit kepala sering berganti mood, mudah tersinggung (iritabilitas), merasa terlalu sensitif dan cemas berlebihan, tidak bergairah, khususnya terhadap hal yang semula sangat diminati, tidak mampu berkonsentrasi dan sangat sulit membuat keputusan, merasa tidak mempunyai ikatan batin dengan si kecil yang baru saja di lahirkan , insomnia yang berlebihan.
Gejala-gejala itu mulai muncul setelah persalinan dan pada umumnya akan menghilang dalam waktu antara beberapa jam sampai beberapa hari. Namun jika masih berlangsung beberapa minggu atau beberapa bulan itu dapat disebut postpartum depression.
E.     Patofisiologi
Sejarah kehamilan adalah factor utama yang bisa menimbulkan terjadinya baby blues ini atau biasa dikenal dengan post partum blues. Riwayat seperti kehamilan yang tidak di inginkan, adanya problem dengan orang tua atau mertua, kurangnya biaya untuk persalinan, kurangnya perhatin yang diberikan pada si ibu dan factor  ari etiologi serta factor psikolog lainnya  merupakan penyebab utama. Penurunan kadar estrogen setelah melahirkan sangat berpengaruh pada gangguan emosional pascapartum karena estrogen memiliki efek supresi aktifitas enzim monoamine oksidase yaitu suatu enzim otak yang bekerja menginaktifasi nonadrenalin dan serotonin yang berperan dalam perubahan mood dan kejadian depresi. 
Karena proses ini pula seorang ibu setelah melahirkan mengalami perubahan pada tingkat emosional. Biasanya ibu akan mengalami kenaikan dalam resons psikologisnya, sensitive dan lebih membutuhkan perhatian, kasih sayang dari orang di sekitarnya yang di anggap penting baginya. Keabnormalitasan pada post partum blues ini mengakibatkan rasa tidak nyaman, kecemasan yang mendalam pada diri ibu, tek jarang terkadang seorang ibu menangis tanpa sebab yang pasti. Khawatir pada bayinya dengan kekhawatiran yang berlebihan.
F.      Pemeriksaan Diagnostik
Sampai saat ini belum ada alat test khusus yang dapat mendiagnosa secara langsung post partum blues. Secara medis, dokter menyimpulkan beberapa simtom yang tampak dapat disimpulkan sebagai gangguan depresi post partum blues bila memenuhi kriteria gejala yang ada. Kekurangan hormon tyroid yang ditemukan pada individu yang mengalami kelelahan luar biasa (fatigue) ditemukan juga pada ibu yang mengalami post partum blues mempunyai jumlah kadar tyroid yang sangat rendah.
Skrining untuk mendeteksi gangguan mood/depresi sudah merupakan acuan pelayanan pasca salin yang rutin dilakukan. Untuk skrining ini dapat dipergunakan beberapa kuesioner dengan sebagai alat bantu. Endinburgh Posnatal Depression Scale (EPDS) merupakan kuesioner dengan validitas yang teruji yang dapat mengukur intensitas perubahan perasaan depresi selama 7 hari pasca salin. Pertanyaan-pertanyaannya berhubungan dengan labilitas perasaan, kecemasan, perasaan bersalah serta mencakup hal-hal lain yang terdapat pada post-partum blues . Kuesioner ini terdiri dari 10 (sepuluh) pertanyaan, di mana setiap pertanyaan memiliki 4 (empat) pilihan jawaban yang mempunyai nilai skor dan harus dipilih satu sesuai dengan gradasi perasaan yang dirasakan ibu pasca salin saat itu. Pertanyaan harus dijawab sendiri oleh ibu dan rata-rata dapat diselesaikan dalam waktu 5 menit. Cox et. Al., mendapati bahwa nilai skoring lebih besar dari 12 (dua belas) memiliki sensitifitas 86% dan nilai prediksi positif 73% untuk mendiagnosis kejadian post-partum blues . EPDS juga telah teruji validitasnya di beberapa negara seperti Belanda, Swedia, Australia, Italia, dan Indonesia. EPDS dapat dipergunakan dalam minggu pertama pasca salin dan bila hasilnya meragukan dapat diulangi pengisiannya 2 (dua) minggu kemudian.

G.    Penatalaksanaan
Penatalaksanaan disini adalah cara mengatasi gangguan psikologis pada nifas dengan postpartum blues. Ada beberapa cara untuk mengatasi masalah ini yaitu :
1.      Dengan cara pendekatan komunikasi teraupetik
Tujuan dari komunikasi teraupetik adalah menciptakan hubungan baik antara bidan dengan pasien dalam rangka kesembuhannya dengan cara :
a.       Mendorong pasien mampu meredakan segala ketegangan emosi.
b.      Dapat memahami dirinya
c.       Dapat mendukung tindakan konstruksi
2.      Peningkatan support mental/dukungan keluarga dalam mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan masa nifas dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu  akan mengalami fase-fase, sebagai berikut :
a.        Fase taking in yaitu periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada saat itu focus perhatian ibu hanya pada dirinya sendiri, pengalaman selama proses persalinan sering berulang-ulang diceritakannya. Hal ini membuat cenderung ibu menjadi pasif terhadap lingkungannya.
b.      Fase taking hold yaitu periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah persalinan. Pada fase ini ibu merasa khawatir akan ketidak mampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi. Pada fase ini ibu karena saat ini merupakan kesempatan yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya sehingga timbul percaya diri.
c.       Fase letting go, merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang berlangsung sepuluh hari setelah melahirkan. Ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merawat diri dan bayinya sudah meningkat.

H.    Pencegahan
Postpartum Blues dapat dicegah dengan cara :
  1. Anjurkan ibu untuk merawat dirinya sendiri, yakinkan pada suami atau keluarga untuk selalu memperhatikan ibu.
  2. Menu makanan yang seimbang.
  3. Olahraga secara teratur.
  4. Mintalah bantuan keluarga dan suami untuk merawat ibbu dan bayinya.
  5. Rencanakan acara keluar bersama bayi berdua dengan suami.
  6. Rekreasi.












BAB III
TINJAUAN KASUS
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.”R” DENGAN POST PARTUM BLUES
DI PUSKESMAS KURANJI,PADANG TANGGAL 15 FEBRUARI 2011

A.  FORMAT
1.      PENGUMPULAN DATA
a.       Identitas / Biodata Klien
Nama istri                    : Ny.”R”
Umur                           : 25 Tahun
Bangsa                        : Indonesia
Suku                            :Caniago
Agama                         : Islam
Pendidikan                  : SMA
Pekerjaan                     : Pegawai negri
Alamat                        :Jl. Kampung baru no. 37 RT.04 RW.02 KEL. GN.Sarik Kec. Kuranji,Padang
No. Hp                                    :085356917417

Nama suami                : Tn.”K”
Umur                           : 30 Tahun
Bangsa                        : Indonesia
Suku                            : jawa
Agama                         : islam
Pendidikan                  : SMA
Pekerjaan                     : Pegawai swasta
Alamat                        : Jl. Kampung baru no. 37 RT.04 RW.02 KEL. GN.Sarik Kec. Kuranji,Padang
No. Hp                                    :081363730717

Nama keluarga dekat yang mudah dihubungi : orang tua
Alamat                                    : Jl. Kampung baru GN. Sarik
No. Hp                                    :085363099037
No. Registrasi / MR    :15-02-93

b.      Data Subjektif
Pasien masuk pada tanggal/ jam         : 15-02-2011 / 15.00 wib
Di data pada tanggal                           : 15-02-2011 / 15.00 wib
1)      Alasan masuk                                : Perawatan nifas
2)      Keluhan utama                              : Ibu dengan P2A0 post partum 4 hari yang lalu mengatakan sulit tidur, cemas, tidak nafsu makan, perasaan tidak berdaya, tidak senang melihat bayinya, tidak perduli dengan bayinya dan tidak perduli dengan penampilan dan kebersihan dirinya.
3)      Riwayat menstruasi
a)      Haid pertama                    :  Umur 13 Tahun
b)      Siklus                                :  ± 28 hari
c)      Banyaknya                        :  2-3 x ganti duk
d)     Warnanya                          : Merah tua
e)      Lamanya                           : 5-6 hari
f)       Sifat darah                        : Encer
g)      Teratur/ tidak                    : Teratur
h)      Dienorhoe                                     : Tidak ada
4)      Riwayat kehamilan
a)      Ini anak pertama
5)      Riwayat persalinan sekarang
a)      Tempat persalinan             : Puskesmas Kuranji Padang
b)      Jenis persalinan     : Spontan
c)      Lama persalinan
(1)   Kala I                 : 6 jam
(2)   Kala II                : 1 jam
(3)   Kala III              : 15 menit
d)     Dipimpin menahan
(1)   Ketuban                : Di pecahkan
(2)   Warnanya             : Jernih
6)      Persalinan ditolong oleh    : Bidan
7)      Komplikasi                        : Tidak ada
8)      Placenta                             : Lengkap
9)      Berat                                 :  ± 500 garm
10)  Panjang tali pusat : ± 50 gram
11)  Kelainan                : Tidak ada
12)  Perinium                : Ada luka perinium dan sudah di jahit
13)  Pendarahan
a)      Kala I                    :  ± 52 gram
b)      Kala II                   : ± 100 gram
c)      Kala III                 : ± 100 gram
d)     Kala IV                 : ± 50 gram
14)  BAYI
a)      Lahir tanggal                     : 12-02-2011
b)      Jam                                    : 03.00 WIB
c)      PB                                                 : 49 cm
d)     BB                                     : 2900 gram
e)      Apgar
(1)   Menit I                  : 7
(2)   Menit V                 : 9
f)       Cacat bawaan                    : Tidak ada
g)      Masa gestasi                      : Aterm
h)      Komplikasi                        : Tidak ada
i)        Banyak air ketuban           : ± 150 cc
j)        Keadaan                            : Baik
15)  Pola makanan
a)      Makanan dan minuman terakhir : 15-O2-2011/jam 13.00 wib
b)      Jenis                                  : ½Piring nasi + ¼potong ikan + ¼ potong tahu.
c)      Masalah                             : Kurang nafsu makan
16)  Menyusui bayi                               : Ibu tidak mau menyusui bayinya
17)  Melakukan pekerjaan rumah         : belum bisa
18)  Perawatan pada bayi                     : Belum Mampu
19)  Pola eliminasi
a)      BAK
(1)   Frekuensi               : 2 X
(2)   Warna                    : Kuning jernih
(3)   Keluhan                 : Tidak ada
b)      BAB
(1)   Frekuensi               :1X Sehari
(2)   Warna                    : kuning
(3)   Konsistensi            : Sedang
(4)   Keluhan                 : Tidak ada
20)  Pola istirahat dan tidur
a)      Istirahat dan tidur sebelum melahirkan     : ± 30 menit
b)      Istirahat dan tidur sesudah melahirkan     : ± ½ jam
c)      Istirahat dan tidur selama beberapa hari setelah melahirkan: sulit tidur
21)  Personal hygiene
a)      Mandi                       :     1x sehari
b)      Gosok gigi                :     1x sehari
c)      Keramas                   :     1x seminggu
d)     Ganti pembalut        :     1x sehari
e)      Ganti pakaian           :     1x sehari
f)       Perawatan payudara :     tidak ada
22)  Olah raga
a)      Senam nifas              :     tidak ada
b)      Frekwensi                 :     tidak ada
23)  Riwayat keterangan keluarga
a)      Riwayat penyakit yang pernah di derita
(1)   Jantung                  : Tidak ada
(2)   Hipertensi             : Tidak ada
(3)   Asma                     : Tidak ada
(4)   Ginjal                    : Tidak ada
(5)   TBC                      : Tidak ada
(6)   Epilepsi                 : Tidak ada
b)      Gamelli
1)      Lebih dari satu      : Tidak ada
2)      Lebih dari dua       : Tidak ada
24)  Keadaan psikologi            : Terganggu
25)  Riwayat kesehatan diri
a)      Penyakit yang pernah di derita
(1)   Jantung                  : Tidak ada
(2)   Hipertensi             : Tidak ada
(3)   Asma                     : Tidak ada
(4)   Ginjal                    : Tidak ada
(5)   TBC                      : Tidak ada
(6)   Epilepsi                 : Tidak pernah
(7)   PMS                      : Tidak pernah
b)      Riwayat elergi
(1)   Makanan               : Tidak ada
(2)   Obat-obatan          : Tidak pernah
26)  Riwayat tranfusi darah                 : Tidak ada
27)  Riwayat operasi                            : Tidak ada
28)  Riwayat kelainan jiwa                   :Tidak ada
29)  Keadaan emosional
a)      Perkawinan
(1)   Status perkawinan : Kawin
(2)   Perkawinan ke       :  Satu
(3)   Kawin 1 tahun      : 2010
(4)   Setelah kawin berapa lama baru hamil : 3 Bulan
b)      Kehamilan
(1)   Diterima                : tidak
(2)   Direncanakan        : tidak
(3)   Status emosional   : tidak terlalu baik
30)  Hubungan dengan keluarga          : saat ini kurang baik
31)  Hubungan dengan keluarga          : Sebelummya Harmonis
32)  Hubungan dengan tetangga dan masyarakat        : kurang  Baik
33)  Jumlah anggota keluarga                                       : 6 orang
34)  Keadaan ekonomi
a)      Penghasilan perbulan        :  Rp. 1.000.000.-
b)      Penghasilan perkapita       : RP. 500.000.-
35)  Kegiatan spiritual              : Baik
36)  Pengetahuan kontrasepsi   : Tidak ada
37)  Pengetahuan imunisasi pada bayi: Tidak ada

c.       Data Objektif
1)      Pemeriksaan umum
a)      Kesadaran                         : Baik
b)      Keadaan emosional           : CMC
c)      BB sebelum hamil             : 43 Kg
d)     BB Nifas                           :  44 Kg
e)      TB                                     : 160 cm
f)       Lila                                    : 23,5 cm
2)      Tanda vital
a)      TD                                     : 110/70 mmHg
b)      Nadi                                  : 80 X/i
c)      Suhu                                  : 37˚C
d)     Pernafasan                        : 22 X/i
3)      Pemeriksaan khusus
a)      Kepala
(1)   Rambut                 : Bersih tidak berketombe, tidak rontok
(2)   Muka                     : Tidak pucat dan tidak ada oedema
(3)   Mata                      :conjungtiva tidak pucat sklera tidak nikterik
(4)   Mulut                    : lidah bersih, bibir tidak hidrosis dan tidak tomatis
(5)   Gigi                       : Tidak terdapat caries
b)      Leher                                 : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan tidak ada pembesaran kelenjar limfa
c)      Dada
(1)   Mamae                  : simetris kiri dan kanan, pasila menonjol kiri-kanan
(2)   Benjolan                : Tidak ada
(3)   Kelenjar mongomery         : Menonjol
(4)   Pengeluaran ASI   : Ada dan kurang lancar
(5)   Rasa nyeri                         : Tidak ada
d)     Punggung dan pinggang   : Tidak ada kelainan
e)      Abdomen
(1)   Inspeksi                 : Tidak ada bekas luka
(2)   Palpasi                   : TFU 2 jari di bawah pusat
(3)   Auskultasi             : BISING USUS
f)       Ekstremitas atas                : Baik
g)      Ekstremitas bawah            : Baik
h)      Genetalia
(1)   Pengeluaran lochea :Sanguinolenta
(2)   Bau                        : Amis
(3)   Jumlah                   : ± 100 cc
(4)   Perineum               : Ada bekas jahitan
Perkusi
(1)   Refleks patella kanan        : (+)
(2)   Refleks patella kiri             :(+)
Pemeriksaan labor                         :
(1)   Hb                                  : 10 mmHg




















B.     MATRIKS IBU POST PARTUM BLUES
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.”R” DENGAN POST PARTUM BLUES
DI PUSKESMAS KURANJI,PADANG TANGGAL 15 FEBRUARI 2011

Data
Interprestasi
Masalah potensial
Tindakan segera
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
Tanggal : 15-02-2011
Pukul :16.00 wib
Data subjektif
Ø  Ibu mengatakan bahwa dia tidak mau menyusui bayinya.
Ø  Keluarga mengatakan kalau ibu sulit tidur
Ø  Ibu mengatakan tidaka ada nafsu makan.
Ø  Ibu mengatakan tidak mau merawat bayinya

Data objektif
Ø  BB : 45 kg
Ø  Tanda-tanda Vital
·         TD :110/70 mmHg
·         N   : 80x/i
·         S   : 37˚C
·         P  : 22x/i
Ø  Payudara : payudara bersih ASI lancar.
Ø  TFU : 3 Jari diatas sympisis.
Ø  Lochea sangui nolenta : warna kuning berisi darah dan lendir.
Ø  Muka :
·         Kelopak mata tidak oedema .
·         Conjungtiva tidak pucat.
·         Sklera tidak nikterik.
Diagnosa :
Ø  Ibu post partum 4 hari
Ø  KU ibu baik disertai terganggunya psikologi ibu.

Dasar
Ø  Bayi lahir spontan pada tanggal 12 februari 2011 jam 23.00 wib.
Ø  Ibu sulit tidur dan tidak nafsu makan.
Ø  Ibu tidak mau melakukan perawatan pada bayinya.
Ø  Tanda vital siga dalam keadaan normal.
Ø  TFU 3 jari diatas sympisis.

Masalah:
Ø  Ibu tidak mau merawat dan menyusui bayinya.

Kebutuhan :
Ø  Informasikan keadaan ibu.
Ø  Memberikan bimbingan konseling kepada ibu
Ø  Berikan penjelasan bagaimana  peran ibu yang harus ibu jalani dan megubah pikirannya agar lebih menyayangi anaknya.
Ø  Jadwal kunjung ulang.


Tidak ada.
Tidak ada.
1.      Jelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.






2.      Berikan penjelasan pada ibu bagaimana perannya sebagai seorang ibu.








3.      Menganjurkan ibu untuk merawat dirinya




4.      Menganjurkan ibu untuk selalu berprilaku hidup sehat.














5.      Ajak keluarga untuk mendekatkan ibu dan bayi 













6.      Menetapkan Jadwal kunjungan ulang pada ibu.
1.      Menjelaskan kepada ian umum ibu bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, keadaan ibu baik karena pendarahan dan tanda-tanda vital dalam batas normal.


2.      Menjelaskan pada ibu apa perannya setelah menjadi seorang ibu, seperti:
a.    Menjaga dan merawat anaknya.
b.    Menyusui bayinya.
c.    Memberikan makan bayinya nanti kelak bayinya bisa makan seperti bayi umur 6 bulan 
d.    Memberikan kasih sayang kepada anaknya.
3.      Menganjurkan ibu untuk menjaga dirinya dengan:
a.       Selalu mandi minimal 2x sehari
b.      Gosok gigi minimal 2x sehari
c.       Mengganti duk minimal 4x sehari
4.      Menganjurkan ibu untuk selalu sehat dengan cara:
a.       Makan-makanan yang bergizi dan seimbang yaitu dengan kadar enegi 3000 kkal. Dan yang harus diperhatikan pada ibu harus makan banyak sayuran dan buah-buahan
b.      Perbanyak olah raga seperti senam nifas yang mana untuk menambah energi dan juga dapat mempercepat sembuhnya luka saat poersalinan
5.      Ajak keluarga untuk mendekatkan ibu dengan bayinya dengan cara :
a.       Sering-sering rekreasi bersama ibu dan bayinya untuk mengurangi stress post partum.
b.      Berikan bantuan moril kepada ibu agar dapat merawat bayinya.
c.       Berikan kasih sayang yang lebih pada ibu dan bayinya agar ibu tidak merasa di kucilkan atau merasa tidak dianggap.
6.      Membuat kesepakatan dengan ibu untuk melakukan kunjungan ulang ke puskesmas kuranji padang atau apabila ada keluhan-keluhan yang tidak diinginkan.

1.      Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.







2.      Ibu mencoba mengerti dan berjanji akan mencoba untuk merawat, menyayangi dan menyusui bayinya










3.      Ibu mengerti apa yang telah di jelaskan dan berjanji akan merawat dirinya sendiri.



4.      Ibu mengerti dengan apa yang telah di jelaskan dan berjanji untuk mencoba makan bergizi dan berolahraga.














5.      Keluarga mengerti dengan apa yang telah di jelaskan dan berjanji akan mengajak ibu dan bayi untuk rekreasi bersama danjuga akan selalu berusaha untuk mendekatkan si ibu kepada bayinya sehingga ibu dapat menerima bayinya dengan baik.





6.      Ibu bersedia datang untuk kunjungan ulang dengan jadwal yang ditentukan atau bila ada keluhan / masalah yang tidak diinginkan.  

BAB IV
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Post partum blues merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya muncul sementara waktu yakni sekitar dua hari hingga 10 hari sejak kelahiran bayinya.
Ada beberapa gejala-gejala yang timbul pada ibu yang mengalami postpartum blues, yaitu:
1.       Cemas tanpa sebab
  1. Menangis tanpa sebab
  2. Tidak percaya diri
  3. Tidak sabar
  4. Sensitif, mudah tersinggung
  5. Merasa kurang menyangi bayinya
  6. Tidak memperhatikan penampilan dirinya
  7. Kurang menjaga kebersihan dirinya
Post partum blues dapat dicegah dengan cara :
1.      Aanjurkan ibu untuk merawat dirinya, yakinkan pada suami atau keluarga      untuk selalu memperhatikan si ibu
2.       Menu makanan yang seimbang
3.      Olah raga secara teratur
4.       Mintalah bantuan pada keluarga atau suami untuk merawat ibu dan bayinya.
5.      Rencanakan acara keluar bersama bayi berdua dengan suami
6.      Rekreasi

B.     SARAN
Bagi MahasiswaDiharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam memberikan pelayanan kebidanan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi Petugas – petugas Kesehatan dsiharapkan dengan makalah ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang kebidanan sehingga dapat memaksimalkan kita untuk memberikan health education dalam perawatan pada ibu post partum blues.















DAFTAR PUSTAKA

makalah-asuhan-kebidanan.blogspot.com/.../post-partum-blues.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar